Laman

Sunday, May 29, 2011

Gaya Hidup : SEMUT ATAU KUPU – KUPU


OR


Baru-baru ini saya membaca sebuah karya Dongeng Aesop, seperti yang Anda ketahui, Aesop sangat pandai menggunakan hewan dan serangga untuk mengekpresikan kebenaran dan kehidupan. Dalam kisahnya. Kupu-kupu merasa lapar dimusim dingin maka ia pergi kepada seekor semut meminta makanan. Sang semut bertanya : “ Apa yang kamu lakukan di musim panas?” “Aku menari sepanjang panas”, demikian Sang kupu-kupu mengatakan . Sang semut tersenyum dan mengatakan , “ Kamu boleh bernyanyi di musim dingin kalau mau”.

Sungguh cerita yang singkat, tetapi mengandung pemikiran yang mendalam. Empat musim dapat melambangkan kehidupan seseorang. Musim semi adalah masa kecil dan Musim panas adalah masa muda. Musim gugur adalah paruh baya dan musim dingin adalah masa tua.

Anda bisa memilih kehidupan dengan cara semut atau dengan cara kupu-kupu. Seperti semut, Anda bekerja keras selama bertahun-tahun dengan membosankan. Dalam komunitas semut, Anda tahu bahwa Anda adalah bagian darinya dan Anda harus bekerja keras seperti yang lainnya. Sasarannya sangat jelas – segala yang Anda lakukan adalah untuk membangun komunitas semut itu demi kelangsungan hidup serta kehidupan yang lebih baik. Seperti kupu-kupu, Anda menari diantara bunga-bunga dengan angunnya. Anda memilih apa yang Anda sukai dan Anda melarikan diri kalau Anda membencinya atau merasa tidak leluasa. Kepuasan bagi diri sendiiri adalah prinsip dasar kehidupan Anda. Anda sangat bahagia dan cantik. Bahkan Anda menganggap kehidupan akan tetap mantap bagi kehidupan Anda dan talenta-talenta Anda.

Ketika masih muda, Anda bisa memilih gaya hidup Anda sendiri dan Anda akan membayar konsekuensinya setelah Anda tua, tetapi Anda tidak akan mengetahuinya karena Anda masih muda. Anda sangat berani melakukan segala hal dan menerima segalanya. Anda juga cepat mengambil keputusan demi kepentingan didepan mata.

Cerita ini sungguh menggugah saya. Dalam bekerja, rasanya saya tidak pernah berupaya dengan sebaik-baiknya. Bagi keluarga, saya tidak pernah cukup berkontribusi. Saya tidak konsisten melompat seperti semut dan kupu-kupu. Saya telah merencanakan banyak hal bagi kehidupan saya, tetapi sedikit yang terwujud dengan kesabaran dan upaya saya. Padahal rencana saya bukan benar – benar mustahil untuk diwujudkan. Rencana saya gagal karena kemalasan dan keraguan saya.


Mulai hari ini saya akan berusaha mencapai sukses saya sedikit demi sedikit.

No comments:

Post a Comment